cursor

Rabu, 11 Juli 2018

Filsafat Ilmu Teknologi Informasi

1.ALAN TURING(1912-1954)

Alan Mathison (1912-1954) Turing adalah matematikawan, logikawan, kriptanalis, dan ilmuwan komputer asal Inggris. Dia memlikipengaruh yang sangat besar dalam pengembangan ilmu
komputer, merumuskan konsep algoritma dan komputasi dengan Mesin Turing, yang bias disebut
sebagai model dari komputer yang sekarang umum dipakai. Turing dikenal secara luas sebagai bapak Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan.
Alan Mathison Turing lahir di London, 23 Juni 1912, di kalangan menengah atas. Ia bersekolah di sekolah tradisional yang didominasi oleh sistem imperialis Inggris. Sejak masa kecilnya ia tertarik pada ilmu pengetahuan alam.  
Namun dia mendapati tempatnya yang terbaik adalah di Universitas Cambridge, King’s College. Turing mempelajari matematika dengan sangat cepat dan dia terpilih sebagai mahasiswa terbaik pada tahun 1935. Penunjukan ini kemudian diikuti oleh karyanya yang membuat dirinya semakin terkenal pada ilmu logika matematika yaitu “On Computable Numbers, with an Application to the Entscheidungsproblem” (Turing 1936-7). Ia kemudian merumuskan ulang penemuan Kurt Godel dengan bukti limit dan komputasi, yang kemudian menggantikan bahasa aritmatik universal Godel dengan alat hipotesis sederhana yang dikenal dengan nama Mesin Turing.
Dari September 1936 sampai Juli 1938 ia menghabiskan waktunya belajar di bawah gereja di Universitas Princeton. Sebagai tambahan untuk pekerjaan matematikanya, ia mempelajarai kriptologi dan membuat tiga dari empat tahap perkalian biner elektro-magnetik. Pada Juni 1938 ia memperoleh gelar PhD dari Princeton; Desertasinya, “Systems of Logic Based on Ordinals,” memperkenalkan konsep Logika Ordinal dan Relative Computing, dimana mesin Turing diargmentasikan dengan Oracle, sehingga dapat mempelajari soal yang tidak dapat diselesaikan oleh mesin Turing.
Selama Perang Dunia II, ia memainkan peran penting dalam menguraikan pesan yang dienkripsi oleh mesin Enigma Jerman, yang menyediakan data intelijen penting bagi Sekutu. Dia memimpin sebuah tim yang merancang sebuah mesin yang dikenal sebagai Bombe yang berhasil menterjemahkan pesan Jerman. Dia menjadi tokoh terkenal dan eksentrik di Bletchley.
 Karya awal Turing termuat dalam makalahnya yang terkenal “Computing Machinary and Intelligence” yang membahas kemungkinan kecerdasan buatan dan mengajukan sebuah eksperimen yang sekarang dikenal sebagai uji Turing, dalam suatu upaya untuk mendefinisikan standar bagi suat mesin untuk dianggap cerdas. Makalah ini juga mengajukan teori yang sekarang dikenal sebagai komputasionalisme, yang menyatakan bahwa kognisi adalah suatu bentuk komputasi.



Masa Kecil Alan Turin

Saat Alan Turing berusia enam tahun, ia kemudian masuk sekolah dasar St. Michael, dan di sekolah tersebut, Alan Turing mulai menunjukan kejeniusannya dan membuat kepala sekolahnya kagum akan kejeniusan Alan Turing kecil. Di usia remaja, ia sudah banyak membaca karya-karya dari Albert Einstein dan kemudian mulai menaruh minatnya di bidang ilmu alam dan matematika.
Dan di tahun 1926, Alan Turing kemudian masuk di Sherbone School. Lulus dari Sherbone School, Alan Turin kemudian melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Cambridge University di jurusan Matematika pada tahun 1931 dimana ia terpengaruh tulisan Von Neumann, Russell dan Whitehead mengenai matematika dan sains dan di kampusnya ia aktif dalam gerakan damai.
Di tahun 1930, Alan Turing berhasil membuat sebuah mesin bernama ‘Turing Machine‘ atau Mesin Turin yaitu sebuah mesin yang dapat menjalankan sekumpulan perintah sederhana yang kemudian menjadi cikal bakal dari komputer modern.)
Dikutip dari buku The History of Psychology karya George Boerre, Mesin buatan Turing adalah sebuah alat yang mampu mengubah dan memanipulasi basic simbol abstrak.
Mesinnya terdiri dari pita yang dapat digunakan untuk membaca dan menulis simbol pada pita mesin turing tersebut, dan juga dapat menjadikan pita tersebut sebagai tempat penyimpanan.
Akan tetapi, mesin turing tidak terbatas pada operasi push dan pop ketika mengakses media penyimpanannya. Alan Turin juga menciptakan konsep-konsep ilmu komputer walaupun ketika itu masih belum dikenal.
Di tahun 1934, Alan Turing kemudian lulus dari Cambridge University dan berkat kecerdasannya dan juga prestasinya, ia kemudian mendapatkan beasiswa dari Universitas Princeton di Amerika Serikat untuk menempuh gelar doktornnya dan berhasil menyelesaikannya di tahun 1936.


Membuat Mesin Pemecah Kode ‘Colossus’ Cikal Bakal dari Komputer Digital
Selesai menempuh pendidikannya, Alan Turin kemudian kembali ke Inggris dan bekerja di Departemen Komunikasi Britania Raya. Ketika Perang Dunia II berkecamuk tahun 1939 hingga 1945, ia ditugaskan untuk memecahkan informasi yang terdapat di mesin Enigma (Mesin Enkripsi) buatan Nazi Jerman.

Tak butuh waktu lama, ia kemudian berhasil memecahkan kode-kode yang terdapat dalam mesin Enigma dengan membuat sebuah mesin pemecah kode (code breaker) Enigma yang diberi nama ‘The Bombe‘ yang di ciptakan pada tahun 1939.
Dalam film berjudul ‘The Imitation Game’ nama mesin yang dibuat Alan Turing bernama ‘Cristopher’ namun nama sebenarnya dari mesin pemecah kode enigma buatan Alan Turing adalah The Bombe. Mesin inilah yang kemudian menjadi pioner awal menuju era komputer digital.
Jasanya yang sangat besar bagi negaranya membuat ia kemudian dianugerahi sebagai pahlawan perang.
Usai perang dunia, Alan Turing kemudian menerbitkan sebuah paper ilmiah yang berjudul ‘Computing Machinery and Intelligence‘. Dalam tulisannya tersebut ia mengajukan sebuah metode apakah sebuah mesin juga memiliki ‘artificial Intelligence‘ layaknya otak manusia yang kemudian usulannya tersebut dikenal dengan nama ‘Tes Turing‘.
Selama hidupnya, Alan Turing berusaha keras agar mesin ciptaannya yaitu Mesin Turin dapat menjadi mesin komputer otomatis di National Physical Laboratory namun hal tersebut tidak pernah tercapai. Ia kemudian pindah ke University of Manchester dan kemudian disana ia membuat panduan untuk mesin komputer otomatis MADAM (Manchester Automatic Digital Machine).


Akhir Hidup Alan Turing
Kemudian di 1954, Alan Turing mendapatkan masalah, ia ditangkap polisi setempat dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dengan seorang pemuda dimana hal tersebut dilarang di Inggris. Alan Turin kemudian dihukum dengan disuntik estrogen dengan tujuan menetralisasi hormonnya.
Akibat peristiwa tersebut, reputasinya menjadi hancur dan ia kemudian kehilangan pekerjaannya setelah banyaknya tekanan dari publik sebab ia diketahui sebagai seorang Gay (Homoseksual). Tekanan yang terus menerus dari publik membuat Alan Turin kemudian memutuskan untuk bunuh diri dengan memakan apel yang mengandung racun sianida di rumah yang berada di wilayah Wislow, Inggris pada tanggal 7 juni 1954.