cursor

Sabtu, 20 Januari 2018

Modul 10 | Managemen Aplikasi | SO

Pada pembahasan kali ini anda akan mempelajari dan dapat mengerti konsep RPM, TAR dan GZIP. menggunakan RPM, menggunakan TAR dan GZIP untuk  instalasi software .
 
1.    MANAJEMEN PAKET SOFTWARE

Setiap system Linux mempunyai manajemen paket software, yang paling popular adalah RPM (RedHat Package Management).
RPM mengatur instalasi paket software, maintenance/upgrade dan menghapus paketsoftware dari system, atau lebih dikenal dengan install dan uninstall (install / remove).

RPM menyimpan informasi tentang paket yang diinstalasi dalam sebuah database. Penghapusan paket berarti juga menghapus semua files dan direktori yang terdaftar pada database tersebut, lengkap dengan nama PATH (lokasi dimana file dan direktori tersebut berada).
RPM menyimpan paket dalam bentuk file yang telah dikompres dan ditulis sebagai file degan ekstensi .rpm.

2.    FUNGSI MANAJER PAKET SOFTWARE
•    Menghitung besar paketyang disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan disk yang masih tersedia, apakah cukup atau tidak.
•    Memeriksa apakah ada library atau file- file lain yang dibutuhkan untuk software tersebut.
•    Menghindari konflik dengan software yang telah terpasang di system.
•    Proses instalasi tidak mengacaukan system (membuat system file menjadi terganggu / korup).
•    Upgrade ke versi yang baru tanpa mengganggu konfigurasi yang sudah ada.
•    Verifikasi files dalam paket tersebut.

3.    PAKET SOFTWARE
Terdiri dari 2 jenis :
1.    Paket binary (biner), terdiri atas kumpulan program executable. Paket ini berekstensi *.rpm.
2.    Paket source, Berisi teks dari program yang kemudian dapat dikompilasi menjadi executable. Paket ini mempunyai ekstensi *.src.rpm.

4.    NAMA PAKET
Penamaan paket diatur dengan konven si sebagai berikut :
•    Nama
•    Versi
•    Release
•    Platform arsitektur (Intel, Alpha, Risc, …)

5.    RPM QUERY
RPM dengan opsi  –qmemberikan informasi tentang paket sebagai berikut :
# rpm –q samba
samba –2.0.5 -1S
#
Informasi tentang versi paket samba adalah versi 2.0.5.
Beberapa sub - opsi dapat diberikan, antara lain :
 
6.    TAR
Tar singkatan dari Tape A Rchive. Tar mula- mula didesain untuk backup tape, tetapi digunakan untuk membuat file tar pada semua sistem file. tar membuat satu "tar nama  versi   release   platform file" (yang disebut dengan "tarball") pada beberapa file dan direktori. File tar tidak dikompresi, hanya sebuah file heap yang dibentuk bersama dalam satu kontainer.Sehingga file tar akan mempunyai jumlah byte yang sama dengan semua file individu yang dikombinasikan ditambah sedikit file ekstra. File tar dapat dikompresi dengan menggunakan gzip atau bzip2.
Contoh :
•    tar  –xvf example.tar  mengekstraksi isi dari  example.tar dan menunjukkan file yang akan diekstraksi
•    tar  –cf backup.tar /home/ftp/pub  membuat file tar bernama backup.tar  dari isi direktori home/ftp/pub
•    tar –tvf example.tar  menampilkan isi dari example.tar pada screen.

7.    GZIP
Gzip merupakan format ZIP UNIX yang asli. Biasanya membentuk file tar terlebih dahulu dan kemudian mengkompresi dengan menggunakan gzip. File -file ini mempunyai ekstensi .tar.gz yang menunjukkan file tar yang di - zip dengan gzip. Selain itu juga terdapat file berekstensi .tgz. File ini merupakan file kompresi dengan gzip yang kompatibel dengan WinZip dan PkZip. Sehingga file zip pada UNIX dapat di unzip pada Windows.
Contoh :
•    Untuk kompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah berikut  : gzip filename.tar (dimana filename.tar adalah nama file yang dikompres).  Hasil dari operasi ini adalah file yang bernama filename.tar.gz.  Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar
•    Untuk dekompresi file menggunakan gzip, eksekusi perintah beriku t : gzip   – d filename.tar.gz. Hasil dari operasi ini adalah file bernama filename.tar. Defaultnya, gzip akan menghapus file filename.tar.gz




Daftar Pustaka:
https://siteblogforu.blogspot.co.id/2014/02/manajemen-aplikasi-linux.html

Modul 9 | File Permision | SO

Pada postingan kali ini,saya akan membahas tentang Pemberian Hak akses dan Manajemen File Pada Linux khususnya linux turunan dari Debian (ubuntu,kubuntu,mint dll).
Sistem operasi linux dirancang sebagai sistem operasi multiuser sehingga hak akses file pada sistem operasi linux sangat penting untuk melindungi data atau file- file yang tersimpan didalam sistem operasi tersebut supaya aman dari pengguna lain. Pada sebuah sistem operasi linux ada beberapa file yang tidak dapat diakses oleh user tertentu,hal ini dikarenakan hak akses yang diberikan oleh user dalam sebuah sistem operasi.


Kenapa Kita perlu File Permission?
Jika kita tidak dapat mengakses beberapa file yang ada di dalah sistem Linux kita sendiri, biasanya itu karena kendala konfigurasi hak akses. Mungkin readers bertanya apa gunanya memiliki hak akses jika kita hanya pengguna tunggal di sistem Linux kita sendiri?
Naah.. mari kita ingat ingat, Linux itu di rancang untuk lingkungan multi-user (banyak pengguna). Dalam lingkungan banyak pengguna, sangat penting untuk memiliki sistem yang aman agar file di dalam sistem kita tidak di akses oleh sembarang orang.
Bahkan, jika kita hanya pengguna tunggal, Hak akses sangat di perlukan untuk menghindari kesalahan pihak luar atau kesalahan readers sendiri.
Kepemilikan File
Setiap file di sistem Linux readers, termasuk direktori (folder), dimiliki oleh pengguna dan grup tertentu. Oleh karena itu, hak akses file di definisikan secara terpisah untuk User, Grup, dan Others (pengguna lain)
Pengertian:
User: username orang yg memiliki file. Secara default, pengguna yg menciptakan file tersebut akan menjadi pemilik file tersebut.
Grup: Grup User yang memiliki File tersebut. Semua pengguna yang masuk ke dalam kelompok mempunyai hak akses yang sama untuk file tersebut.
Others: Pengguna yang bukan pemilik file dan tisak masuk ke dalam kelompok yang sama. Dengan kata lain jika readers menetapkan izin untuk ‘others’ maka orang yg tidak memiliki file atau grup inilah yang akan terkena pengaruhnya.
Hak Akses
Ada tiga jenis izin hak akses di Linux yaitu Read, Write, Execute
Pengertian:
Read: Pada file biasa, ini berarti file dapat di buka dan di baca. Jika pada sebuah direktori, berarti readers bisa melihat isi direktori tersebut.
Write: Pada file biasa, ini berarti file dapat di modifikasi (menambah, mengubah, menghapus, mengubah nama file dalam direktori).
Execute: Pada file biasa, ini berarti readers bisa menjalankan file sebagai program atau shell script. Pada sebuah direktori, execute (atau biasa di sebut ‘search bit’) memungkinkan readers untuk mengakses file dalam direktori misalnya : dengan perintah cd.
Bagaimana cara melihat Hak Akses di Linux (Ubuntu)?
Pertama, kita bisa melihat hak akses dari file dengan mengetikkan perintah di terminal # ls –l
Hasilnya maka akan seperti ini:
Hasilnya maka akan seperti ini:
Image

Apa arti outputnya?

Apa arti outputnya?
Kolom pertama : merupakan jenis file dan perizinan yang mengikat file tersebut (perzinan meliputi perizinan User, Grup dan Others). Terdiri dari 10 karakter. Karakter pertama dari kolom pertama ini menunjukkan:
d= directory
-= regular file
l= Symbolic Link
s= Unix Domain Socket
p= named pipe
c= character device file
b= block device file
Lalu sisa 9 karakter lainnya menyatakan perizinan. Dibagi menjadi 3 grup. Tiap grup berisi 3 karakter yang mewakili : read, write dan execute. Karakter tersebut mudah diingat, diantaranya:
r= read permission
w= write permission
x= execute permission
-= no permission
Kolom kedua : menunjukkan jumlah Link (entri direktori yang merujuk ke file tersebut)
Kolom ketiga : menunjukkan pemilik file
Kolom keempat : menunjukan Grup pemilik file
Kolom kelima : menunjukkan ukuran file dalam byte
Kolom keenam, ketujuh dan kedelapan: menunjukan bulan dan tanggal terakhir di akses atau di modifikasi
Kolom kesembilan : menunjukkan nama file

Cara mengatur hak akses
Kita dapat mengatur hak akses file dengan perintah chmod. Di chmod terdapat 2 mode yang bisa di gunakan untuk konfigurasi hak akses file yaitu dengan cara simbolik dan numerik.
Cara Simbolik:
Pertama : readers harus memutuskan apakah readers mengatur hak akses untuk pengguna (u), kelompok (g), pengguna lainnya (o), atau ketiganya (a).
Kedua : readers bisa menambahkan izin (+), menghapus (-), atau menghapus izin sebelumnya dan menambahkan izin yang baru (=)
Ketiga : tentukan perizinannya. Apakah readers mengatur izin read (r), write (w), execute (e), atau ketiganya.
Keempat : readers hanya tinggal memberikan perintah untuk chmod, hak akses mana yang akan di rubah.

Contoh:
Kita mempunyai regular file bernama contohfile  dan file memiliki izin akses penuh pada semua kelompok (ada perintah ‘rwx’).
Tampilan awal Perizinan file :
-rwxrwxrwx
1. kita hapus semua hak akses yang sekarang dan mengganti dengan hanya izin read untuk semua grup.
Syntax: $ chmod a=r contohfile
Tampilan akan menjadi : -r–r–r–
2. selanjutnya kita akan memberikan izin kepada grup (yang di tengah) untuk di tambahkan izin execute
Syntax: $ chmod g+x contohfile
Tampilan akan menjadi : -r–r-xr–
3. selanjutnya kita akan memberikan izin kepada semua grup untuk di tambahkan izin write.
Syntax: $ chmod ugo+w contoh file
Tampilan akan menjadi : -rw-rwxrw-
4. selanjutnya kita akan menghapus izin execute yang ada pada grup (yg di tengah) untuk di hapus.
Syntax: $ chmod g-x contohfile
Tampilan akan menjadi : -rw-rw-rw-


Mode Numerik :
Mode dimana diwakili oleh 3 angka octal untuk perizinan filenya.
Standar umumnya adalah:
4= read (r)
2= write (w)
1= execute (x)
0= tidak ada izin (-)
Jika ingin mendapatkan hak akses yang kita inginkan kita hanya tinggal menjumlahkan angka yang sesuai .
Contoh:
1. Kita ingin mendapatkan hak akses Read Write dan Execute secara bersamaan maka numeriknya menjadi seperti ini:
Read + write + execute
4 + 2 + 1 = 7
2. Kita ingin mendapatan hak akses read dan execute secara bersamaan maka numeriknya akan menjadi seperti ini:
Read + Execute
4 + 1 = 5
Contoh penerapan pada syntax:
$ chmod 755 contohfile
Syntax diatas menunjukan hak akses untuk User adalah 7 (rwx), untuk grup adalah 5 (rx), dan untuk others  juga 5 (rx).

Nah, sekian pembahasan File Permissionnya.. selanjutnya kita akan membahas tentang Manajemen file 

Kenapa perlu ada manajemen File?
Agar kita bisa mengatur file yang ada di sistem linux kita.
Kali ini, kita akan mempelajari tentang Sorting, Copying, Moving, dan Deleting File and Directory, dan juga Kompresi File.

Sorting
Untuk menampilkan daftar file yang di urutkan secara alphabet biasanya kita menggunakan perintah ‘$ ls’. Nah, disini terdapat perintah perintah lain untuk mengurutkan file sesuai kebutuhan readers. Apa saja kah ituuu?
$ ls –lt  = akan mengurutkan daftar file berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga yang terlama).
 $ ls –lS = akan mengurutkan daftar file berdasarkan ukuran (dari yang terbesar hingga yang terkecil)
$ ls –lrt = akan mengurutkan daftar file berdasarkan waktu (dari yang terlama hingga yang terbaru)     
$ ls –lrS = akan mengurutkan daftar file berdasarkan ukuran (dari yang terkecil hingga yang terbesar)

Copying, Moving, dan Deleting File and Directory
cp = Digunakan untuk menyalin satu atau banyak file atau direktori
mv = digunakan untuk memindahkan atau memberi nama baru pada satu atau banyak file atau direktori
rm = digunakan untuk menghapus satu atau banyak file atau direktori
-f atau –force = memungkinkan cp untuk mencoba menghapus file yang sudah ada walaupun file tidak dapat ditulis
-i atau –interactive = akan meminta konfirmasi sebelum mencoba untuk mengganti file yang ada.
-b atau –backup = akan membuat cadangan dari file yang akan diganti
Cara membuat banyak direktori:
$ mkdir dir1 dir2
Jika ingin membuat direktori bersub-sub (bersarang):
$ mkdir –p d1/d2/d3
*-p artinya parent
Menghapus direktori:
$ rmdir –p d1/d2/d3 dir1 dir2
*direktori harus dalam keadaan kosong
Menghapus direktori secara Rekursif:
$ rm –r dl
Membuat file baru:
$ touch file1 file2
Mencari di file di current directory dengan nama text
$ find . –name “text”

Kompresi File
Ketika kita ingin membuat cadangan file, asip atau mengirimkan file dalam jumlah yang banyak biasanya kita menggunakan kompresi. Ada dua program yang popular untuk kompresi, yaitu gzip dan bzip. Apa bedanya dan bagaimana cara mengkompresinya?
Kompresi dengan gzip
$ gzip services
Bagaimana dengan dekompresi pada gzip?
$ gzip –d services .gz

Kompresi dengan bzip2
$ bzip2 services
Dekompresinya adalah
$ bunzip2 services



Hak akses File (File Permission) merupakan hak yang diberikan kepada user untuk mengakses sebuah file / directory.

Ada 3 Macam hak Akses (File Permission) pada sistem operasi linux yaitu :
Read, Mengizinkan user lain hanya untuk membaca dan membuka file /direktori tetapi user lainnya tidak dapat melakukan perubahan atau modifikasi file/direktori.

Write, Mengizinkan user lain untuk memodifikasi sebuah file /direktori sehingga user lain dapat melakukan penambahan,pengubahan,dan penghapusan file atau direktori.

Execute, Hak akses Execute mengizinkan user bisa menjalankan/mengeksekusi file/direktori pada sistem operasi sebagai program atau shell script, atau bisa dibilang fulluser.
Selain hak akses (file permission) diatas yang dimiliki file/direktori sistem operasi Linux juga terdapat tiga buah mode akses terhadap file/direktori.

Adapun ketiga mode akses tersebut, yaitu :
Owner, Hak akses user pemilik file /direktori sehingga user lain tidak dapat melakukan modifikasi pada file/direktori tersebut apabila tidak mendapatkan izin akses pemilik file/ direktori.

Group,
Hak akses yang dimiliki group tempat user tersebut berada sehingga hanya user yang didaftarkan didalam group yang bisa mengakses file /direktori tersebut. Other, Hak akses yang dimiliki setiap user selain pemilik file / direktori. Sehingga user lain dapat mengakses file /direktori yang dimiliki oleh owner tersebut tergantung pada file permision yang diberikan oleh owner.


Sumber :
http://devirizkiputri.blogspot.co.id/2015/11/permission-file.html
https://prithaparamesthia.wordpress.com/2013/11/27/file-permission-hak-akses-file-dan-manajemen-file-di-linux-ubuntu/

Modul 8 | Managemen Perangkat Keras | Sistem Operasi

Manajemen Perangkat Keras
 
DASAR TEORI:
Salah satu dari fungsi sistem operasi yang paling umum yaitu sebagai administrasi perangkat keras komputer. Sistem operasi akan berfungsi sebagai pengendali saluran terhadap aneka macam perangkat keras dan peripheral yang terhubung ke komputer ibarat printer, scanner, harddisk, Memori,  Processor, CD Room dan perangkat lain yang terhubung pada komputer.Akses terhadap aneka macam perangkat keras (hardware) yang terhubung pada komputer disediakan oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap driver dibuat untuk mengendalikan satu perangkat keras sehingga masing-masing perangkat keras yang terhubung ke komputer memliki driver masing-masing. Driver sendiri yaitu Sebuah software / perangkat lunak pada komputer yang berfungsi untuk mengendalikan perangkat keras atau hardware dalam komputer dan laptop. Makara setelah kita melaksanakan installasi sistem operasi yang gres pada komputer kita juga harus menginstall driver masing-masing perangkat keras.Instalasi aplikasi driver ini dilakukan sendiri sistem operasi pada ketika instalasi ataupun waktu perangkat keras dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara otomatis ketika perangkat dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP). Plug And Play yaitu sebuah fitur yang ada pada komputer yang memperbolehkan suatu perangkat ditambahkan ke sistem komputer.
1 FILE PERANGKAT KERAS
/dev berisi file device (perangkat) yang merupakan aspek penting pada sistem
file Linux. /dev/cdrom dan /dev/fd0 merupakan drive CD-ROM dan floppy pada
komputer Anda. Kita dapat melkaukan akses read dan write pada perangkat. Sebagai
contoh /dev/dsp merupakan perangkat speaker. Sembarang data yang ditulis ke file ini
akan dialihkan ke speaker. ’cat /boot/vmlinuz > /dev/dsp’ menyebabkan kita dapat
mendengarkan suara dari speaker. Untuk mencetak file dapat dikirim ke perangkat
/dev/lp0. Mengirim data ke dan membaca data dari /dev/ttyS0 akan menyebabkan
komunikasi dengan perangkat modem.

Mayoritas device berupa block device atau character device. Block device
adalah device yang menyimpan atau membawa data, character device adalah device
yang mengirim atau transfer data. Sebagai contoh, diskette drive, hard drive dan CDROM
drive adalah block device, seda ngkaan serial port, mouse dan paralel printer
adalah character device.
Beberapa file perangkat yang umum digunakan yang perlu diingat adalah :
/dev/ttyS0 (First communication port, COM1) : First serial port (mouse, modem)
/dev/psaux (PS/2) : PS/2 mouse connection (mouse, keyboard)
/dev/lp0 (First printer port, LPT1) : First parallel prot (printer, scanner dsb)
/dev/dsp (First audio device) : sound card, digitized voice dan PCM
/dev/usb (USB Device) : node USB device
/dev/sda (C:/SCSI device) : First SCSI de vice (HDD, Memory stick, external mass
storage device seperti CD-ROM pada laptop)
/dev/scd (D:\, SCSI CD-ROM device) : First SCSI CD-ROM device
/dev/js0 (Standard gameport joystick) : First joystick device
Device didefinisikan sebagai tipe seperti block atau character dan nomor mayor
dan minor. Nomor mayor digunakan untuk melakukan katagori device dan nomor
minor untuk mengidentifikasi tipe device khusus. Sebagai contoh, semua IDE device
dihubungkan dengan primary controller mempunyai nomor mayor 3. Perangkat master
dan slave, didefinisikan lebih jauh dengan nomor minor. Terdapat dua nomor sebelum
tanggal yang tercetak. Jika kita lakukan perintah ls –l /hd* maka akan terlihat nomor
mayor untuk perangkat hda dan hdb adalah 3. Nomor minor berubah untuk setiap
partisi tertentu. Kita dapat selalu membuat perangkat menggunakan skrip MAKEDEV
dimana akan diletakkan pada directory /dev.
# MAKEDEV *
2 PERINTAH MOUNT dan UMOUNT
Sebelum menggunakan sistem file, harus di-mount terlebih dahulu. Kemudian
sistem operasi dapat mengerjakan penyimpanan file. Karena semua file UNIX berada
pada satu pohon direktori, operasi mount akan terlihat seperti isi dari sub direktory yang
ada pada sistem file yang sudah dilakukan mounting. Contoh perintah mount
$ mount /dev/hda2 /home
$ mount /dev/hda3 /usr
Perintah mount mempunyai 2 argumen, argumen pertama adalah file device yang
berhubungan dengan disk atau partisi dari sistem file. Argumen kedua adalah direktory
yang dimounting. Perintah diatas berarti bahwa ”/dev/hda2 dilakukan mounting ke
/home” begitu juga dengan /usr. Perbedaan antara file device /dev/hda2 dan direktory
mount /home adalah file device memberikan akses ke isi disk mentah, direktory mount
memberikan akses ke file dari disk. Direktory mount disebut mount point.
Linux mendukung beberapa tipe sistem file. Mount akan menebak tipe dari
sistem file. Opsi –t fstype akan memberikan spesifikasi tipe sistem flie. Sebagai
contoh, untuk mount floppy MS-DOS, dapat menggunakan perintah berikut :
$ mount –t msdos /dev/fd0 /floppy
Sistem file root dilakukan mounting pada waktu booting. Jika sistem file root
tidak dapat dimounting, sistem tidak dapat melakukan booting. Nama sistem file
dimounting sebagai root. Sistem file root mula-mula bersifat read-only. Skrip startup
kemudian menjalankan fsck untuk melakukan verifikasi validitas dan jika tidak ada
permasalahan, dilakukan mounting lagi sehingga write diperbolehkan. Fsck tidak boleh
dijalankan pada saat sistem file dimounting, karena setiap perubahan ke sistem file saat
fsck berjalan mengakibatkan kesalahan. Bila sistem file root dimounting read-only saat
dilakukan pengecekan, fsck dapat memperbaiki permasalahan.
Jika sistem file tidak diperlukan untuk dimounting, dapat dilakukan unmounting
dengan perintah umount. Perintah umount mempunyai satu argumen berupa file device
atau mount point. Sebagai contoh untuk unmount direktory pada contoh diatas dapat
digunakan perintah
$ umount /dev/hda2
$ umount /usr
Kita dapat melihat perangkat floppy da n mount point yang diijinkan pada
/etc/fstab.
$ cat /etc/fstab
/dev/fd0 /mnt/floppy auto rw,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 ro,user,noauto 0 0
/dev/hdc /mnt/cdrom iso9660 0 0 0
Kolom terdiri dari file device, directory mounting, tipe sistem file, opsi, frekuensi
backup, fsck pass number (0 berarti tanpa cek). Opsi noauto menghentikan mounting
yang dilakukan secara otomatis jika sistem dimulai (misalnya menghentikan mount –a).
Opsi user mengijinkan sembarang user melakukan mounting sistem file dan karena
alasan keamanan, eksekusi program tidak diijinkan (normal atau setuid)
Jika ingin menyediakan akses ke beberapa tipe floppy, perlu diberikan beberapa
mount point. Setting berbeda untuk setiap mount point. Seba gai contoh untuk
memberikan akses ke floppy MS-DOS dan ext2, dilakukan perubahan baris pada
/etc/fstab :
/dev/fd0 /dosfloppy msdos user,noauto 0 0 /dev/fd0
/ext2floppy ext user,noauto 0 0
PERCOBAAN:
1. Pada percobaan ini setiap mahasiswa harus membawa sebuah floppy disk dan atau
CDROM
2. Login sebagai user.
3. Bukalah Console Termina l dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini
kemudian analisa hasil percobaan.
4. Selesaikan soal-soal latihan.
Percobaan 1 : Melihat perangkat pada sistem komputer
Percobaan 2 : Menangani Removable Media
1. Melihat daftar perangkat yang ada pada sistem file utama. Perhatikan titik
mount untuk perangkat floppy dan CDROM. Perhatikan opsi yang ada
jelaskan maksudnya.
$ cat /etc/fstab
2. Cobalah melakukan mounting pada floppy disk
$ mount /dev/fd0 /mnt/floppy
$ cd /mnt/floppy
$ ls –l
3. Agar semua perubahan data tertulis pada floppy dan mengambil floppy disk dari
sistem file gunakan perintah umount.
$ cd
$ umount /mnt/floppy
4. Lakukan hal yang sama untuk perangkat CDROM.
1. Melihat daftar perangkat. Perhatikan apakah perangkat-perangkat yang
disebutkan pada dasar teori terdapat pada komputer anda. Perhatikan tipe
perangkat berupa block device atau character device. Apa yang membedakan
suatu perangkat merupakan block device atau character device?
$ ls –l /dev
2. Perhatikan nomor mayor dan minor pada perangkat hard disk Anda. Apa
maksudnya ?
$ ls –l /dev/hd*

Percobaan 3 : Melakukan format MSDOS pada floppy
1. Linux dapat membaca dan menulis dengan format MSDOS maupun Linux.
Untuk menggunakan floppy MS, dapat digunakan perintah MS -DOS dengan
didahului huruf ”m”. Misalnya, ”mdir a:” akan melihat daftar file pada drive a,
”mcopy” melakukan copy file, ”mdel” melakukan penghapusan file. Lakukan
format floppy dengan perintah
$ fdformat /dev/fd0H1440
$ mformat a:

2. Cobalah melakukan list directory, copy dan delete file
$ mdir a:
$ mcopy <namafile> a:
$ mdel a:/<namafile>

3. Lakukan pembuatan direktory pada floppy dengan perintah mmd, copy file
dengan mcopy, delete file dengan mdel, pindah directory dengan mcd dan
melihat isi directory dengan mdir.

4. Lakukan format floppy disk menggunakan perintah mkfs
$ mkfs –t msdos /dev/fd0

5. Sebelum menggunakan floppy yang sudah terformat la kukan mounting sistem
file
$ mount /mnt/floppy

6. Untuk melihat apakah floppy sedang digunakan ketikkan
$ df

7. Lakukan unmount terhadap floppy disk.
$ umount /mnt/floppy

 Daftar Pustaka

http://dymand-informatika.blogspot.co.id/2012/03/linux-praktikum-9-manajemen-perangkat.html

Selasa, 16 Januari 2018

Modul 7 | Managemen Proses | Sistem Operasi

  1. DASAR TEORI
Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id. Proses ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses-id (PID) dimulai dari 0, yaitu proses INIT, kemudian diikuti oleh proses berikutnya (dapat dilihat dalam daftar urutan pada /etc /inittab). Proses-proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu :
  • Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan
    Background.
  • Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang
    dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu
  • Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi
    sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS
Proses Interaktive terdiri dari atas :
  • Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan, shell tidak menampilkan prompt hingga proses berakhir.
  • Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu berjalan, pemakai tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu perintah background diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan kembali dan shell siap menerika perintah berikutnya.
Background Proses
Untuk menghasilkan sebuah background proses, dapat dilakukan dengan menjalankan perintah yang diakhiri dengan simbol &. Pada kondisi seperti ini, sehll tidak akan menunggu sampai eksekusi perintah berakhir. Begitu perintah berakhiran & diberikan, shell siap menerima perintah lain. Kegunaan perintah ini misalnya untuk memperoleh daftar seluruh file dari direktori root (/) beserta anak-anaknya dan menempatkannya ke sebuah file. Karena proses ini Kemungkinan memakan waktu yang cukup lama, pemakai dapat mengatur agar eksekusinya dilakukan dilatar belakang. Sehingga sementara sistem sedang memprosesnya, pemakai tetap dapat bekerja memberikan perintah-perintah lainnya.
  1. PRAKTEK
LATIHAN 1
  1. Masuk ke tty2 dengan Ctr+Alt+F2, ketik ps –au, kemudian perhatikan keluaran sebagai berikut :
  • Sebutkan nama-nama proses yang bukan root.
Proses yang bukan root adalah proses yang bekerja pada user zaenal.
  • Tulis PID dan COMMAND dari proses yang paling banyak menggunakan CPU time.
Yang menggunakan cpu time paling banyak yang pertama adalah pada COMMAND /usr/X11R6/bin/ yang menggunakan CPU time 1.9%, yang kedua adalah pada COMMAND bash yang menggunakan CPU time 0.4%, yang ketiga adalah pada COMMAND -bash yang menggunakan CPU time 0.2%, sedangkan yang lainnya hanya 0.0%.
  • Sebutkan buyut proses dan PID dari proses tersebut.
Proses tersebut berada pada direktori /sbin/ dan itu merupakan buyut dari proses tersebut.
  • Sebutkan beberapa proses daemon
Pada umumnya nama proses daemon di UNIX berakhiran d. jika kita perhatikan tidak ada yang seperti itu.
  • Pada prompt login lakukan hal-hal berikut : csh, who, bash, ls, sh, ps.
Image
  • Sebutkan PID yang terbesar dan kemudian buat urutan- urutan proses sampai ke PID = 1.
Dari hasil ps –au sudah terurutkan dari PID terkecil ke PID terbesar.
  1. Cobalah format tampilan ps dengan opsi –f, -j, j, l, s, v, x
Image
Image
Image
LATIHAN 2
  • Menghentikan dan memulai kembali job
  1. Cara lain meletakan job pada background dengan memulai job secara normal pada foreground, stop job dan memulai pada background.
Image
  1. Untuk restart job pada foreground gunakan perintah $ fg.
  2. Shell akan menampilkan nama perintah yang diletakan di foreground. Stop job lagi dengan ctrl+z kemudian gunakan perintah bg untuk meletakan job pada background.
Job tidak bisa dihentikan dengan ctrl+z karena job bekerja pada background. Untuk menghentikannya lakukan job pada foreground dengan fg dan kemudian hentikan sementara dengan ctrl+z.
Job pada background dapat digunakan untuk menampilkan teks pada terminal, dimana dapat diabaikan jika mengerjakan job lain. Dan untuk menghentikannya tidak dapat menggunakan ctrl+z, job harus dipindah ke foreground, baru dihentikan dengan cara fg dan tekan enter, kemudian dilanjutkan dengan ctrl+z untuk menghentikan sementara..
  1. Apabila ingin menjalankan banyak job dalam satu waktu. Letakan job pada foreground atau background dengan memberikan job ID.
  2. Lihat job dengan perintah ps –fae, kemudian hentikan proses dengan perintah kill.Untuk menghentikan proses lakukan perintah killItu berarti menghentikan proses dengan no PID 9.
Percobaan dengan penjadualan prioritas:
  1. Login sebagai root, buka 3 terminal tampilkan pada screen yang sama
  2. Pada setiap terminal ketik PS1=”\w: “ .
  3. Untuk setiap terminal ketik pwd, ini berguna untuk melihat bahwa anda sedang berada di direktori root
Buka terminal lagi, dan diterminal ke empat ini ketik top dan tekan enter
Lalu ketik I, ini berguna untuk melihat program yang sedang aktif
Ketik lmt dan program top tidak akan lagi menampilkan informasi pada bagian atas dari screen.
  1. Pada terminal 1 bukalah program executable C++ dengan mengetikan yesPada jendela terminal 1 akan muncul program yang tiada henti, dan dijendela 4 ditampilkan proses yang sedang berjalan di jendela ke-1, nilai %CPU sama pada keduanya, hal ini berarti kedua proses mengkonsumsi waktu proses yang sama dan berjalan sama cepat. PID dari kedua proses akan berbeda.
  2. Gunakan terminal ke 3 dan ketik renice 19<PID terminal 1>Hal ini berarti mengganti penjadwalan prioritas dari proses ke 19.
  3. Tunggu beberapa saat sampai program top berubah dan terlihat pada jendela top.
Pada kolom STAT memperlihatkan N untuk proses 2143. Hal ini berarti bahwa penjadwalan prioritas untuk proses 2143 lebih besar atau lebih lambat dari 0, proses 2205 berjalan lebih cepat.
  1. Program top juga mempunyai beberapa fungsi yang sama dengan program renice.
Terdapat prompt PID to renice..
Masukan nilainya
Lalu tekan enter
Aksi renice yang saya lakukan ternyata failed
  1. Pilih terminal yang sedang nganggur dan ketik nice –n -10 yes
Program top berubah dan terlihat proses prime ke 3
  1. Jangan menggunakan mouse dan keyboard selama 10 detik. Program top menampilkan proses yang aktif selain program yes. Maka akan terlihat proses top terdaftar tetapi % cpu kecil (dibawah 1.0) dan konsisten. Juga terlihat proses berhubungan dengan desktop grafis seperti X panel dll.
Pindahkan mouse sehingga kursor berubah pada screen dan lihat apa yang terjadi dengan tampilan top. Proses tambahan akan muncul dan nilai %cpu berubah sebagai bagian grafis yang bekerja.
  1. Tutup semua terminal, logout dan login kembali sebagai user.
KESIMPULAN
Setiap kali instruksi diberikan pada Shell Linux, kernel akan menciptakan proses-id. Proses ini disebut juga dalam terminologi UNIX sebagai JOB. Proses- proses sistem terbagi dalam tiga tipe utama, yaitu :
Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan
Background.
Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang
dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu
Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi
sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS